Terpujilah, wahai engkau, ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup, dalam sanubariku
Semua baktimu, akan kuukir, di dalam hatiku
Sbagai prasasti, terimakasihku, tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan,
Engkau laksana embun penyejuk, dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa... Tanpa tanda jasa
( Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, Sartono )
Lagu ini masih selalu terngiang sampai saat ini di hati kita yang pernah mengenyam bangku sekolah. Selain begitu khidmat juga sebagai ungkapan rasa terima kasih terhadap guru - guru yang pernah mengajar dan mendidik kita.
Lagu ini selalu menjadi lagu wajib saat ada acara - acara penting di sekolah terutama di MIN Hamayung saat perpisahan dan kenaikan kelas. Sekian tahun lamanya lirik ini selalu didengungkan.
Namun belakangan lirik tersebut dianggap kurang relevan lagi. Di bait terakhir lirik tersebut yaitu Pahlawan bangsa, tanpa tanda jasa dianggap kurang menghargai guru dan merendahkan profesi guru ( meski sebetulnya sang pencipta lagu tidak bermaksud demikian ). Maka akhirnya diadakan perubahan terhadap lirik lagu tersebut menjadi Pahlawan bangsa, Pembangun insan cendekia. Judulnyapun berubah, dari Pahlawan Tanpa Tanda Jasa menjadi Pahlawan Pembangun Insan Cendikia.
Selengkapnya lirik tersebut berubah menjadi :
Terpujilah, wahai engkau, ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup, dalam sanubariku
Semua baktimu, akan kuukir, di dalam hatiku
Sbagai prasasti, terimakasihku, tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan,
Engkau laksana embun penyejuk, dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa... Pembangun Insan Cendekia
Pengubahan lirik terakhir lagu berjudul Pahlawan Tanpa Tanda Jasa yang telah ditetapkan sebagai hymne guru sejak 1994 tersebut merupakan hasil negosiasi Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional, PGRI dan sang pencipta lagu itu sendiri, Sartono.
ah itu cm akal2an aj bro, ga ada komponis jaman dl sengaja bikin lagu bwt merendahkan/menghina sesuatu, justru beliau2 ini ingin karyanya diingat sepanjang masa dengan lagu2 yg memuliakan hal-hal tertentu yg baik dan terkait dgn semangat kepahlawanan/pengorbanan demi tercapainya kemajuan bangsa. MERDEKA.
ReplyDeleteAnda benar, penulis lagu tidak bermaksud demikian. Namun mungkin perubahan tersebut dimaksudkan untuk lebih menghargai jasa dan perjuangan para guru. Trim's atas kunjungannya
ReplyDeleteApa bukan krna malu gajinya sekarang sangat hebat, malah ambisi naek seperti gaji dokter. Memang berbeda sekali dengan saat lagu itu diciptakan.
ReplyDeleteboleh jadi, he. Tp seyogyanya besaran gaji yang diterima juga berbanding lurus dengan besar semangat dan pengabdiannya.
ReplyDelete